Minggu, 02 Agustus 2020

PIDATO PERSUASIF KELAS IX


MENYAMPAIKAN PIDATO PERSUASIF

Pidato persuasif merupakan seni mengungkapkan pendapat secara jelas dan logis dengan tujuan untuk meyakinkan audiens untuk melakukan sesuatu atau mengubah pikiran orang tentang persoalan penting, serta mengajak orang peduli.

Pidato persuasif merupakan bagian dari eksposisi. Seperti telah kita ketahui eksposisi digunakan untuk meyakinkan pembaca atau pendengar dengan menyajikan argumen dari satu sudut pandang dan membuktikan kebenarannya dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca atau pendengar untuk memahami persoalan dari sudut pandang yang kita sampaikan.

Ada tiga tipe berbeda eksposisi.
1.      Eksposisi yang dapat mengubah sikap orang atau mengubah pandangan orang tentang suatu hal.  
Tulisan yang pesuasif (meyakinkan) ini dapat kita temui pada editorial surat kabar, pidato politik atau kampanye, media cetak, media visual, media lisan, teks informasi dalam buku, surat kepada editor, mempertahankan hak/hukum, pidato, ceramah, khotbah, dan sebagainya. Harapannya sejalan peserta didik mengembangkan keterampilannya peserta didik akan lebih sadar bahwa fakta dapat ditafsirkan dalam cara berbeda dan bahwa beragam pendapat suatu persoalan mungkin saja valid. Bersikap terbuka terhadap berbagai pendapat sekaligus menguji berbagai pendapat dengan pikiran kritis menjadi penting.
2.      Eksposisi yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan dan menjual barang, jasa, dan aktivitas.
Bahasa persuasif iklan dan poster meyakinkan orang untuk melakukan atau meyakini sesuatu. Media iklan pada umumnya menarik perhatian dengan slogan yang memikat. Ini menarik orang masuk dan membuat mereka mengidentifikasi diri dengan pesan dan citra yang ditayangkan. Saat yang sma teks jenis lain teradopsi, seperti prosedur, eksplanasi, dan deskripsi. Untuk meyakinkan orang penggunaan berbagai teks dimungkinkan, misalnya dalam mengomunikasikan sepuluh langkah memiliki tubuh indah.
3.      Eksposisi yang dapat digunakan untuk membela suatu kasus, sebagai contoh tulisan “Selamatkan Terumbu Karang, Sekarang”.
Eksposisi persuasif berbeda dari diskusi yang mengeksplorasi semua sisi persoalan dan sampai kepada simpulan berdasarkan bukti yang tersedia. Ekposisi persuasif memiliki satu sudut pandang yang didukung oleh argumen logis dan bukti. Penulis memilih informasi yang mendukung dan menghilangkan informasi yang tidak mendudkung. Keterampilan meneliti yang kuat dan membuat catatan yang akurat diperlukan untuk menulis ekposisi persuasif jika persoalan berkaitan dengan area yang kurang dipahami peserta didik. Survey dan wawancara tentang persoalan (isu) dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi di samping bahan-bahan yang didapat dari surat kabar, berita, radio membentuk sumber tak ternilai. Peserta didik perlu memeriksa validitas sumber informasi mereka dan membuat daftar kepustakaan.

Ada tiga cara yang dapat kita lakukan untuk memersuasi atau mempengaruhi pembaca atau pendengar agar mengikuti sudut pandang kita.
1.      Berdasarkan etika;
2.      Berdasarkan emosi;
3.      Berdasarkan logika.

Berikut ketiga contoh cara memersuasi berdasarkan ketiga cara di atas.
Berdasarkan Etika
“Daur ulang adalah hal benar yang kita lakukan. Memubazirkan sumber daya kita yang terbatas sama dengan mencuri hak anak cucu kita di masa depan, ini tidak bermoral.”

Berdasarkan Emosi
“Coba pikirkan jutaan hewan yang kehilangan rumahnya setiap hari akibat pohon yang ditebang. Jika daur ulang berkelanjutan, kita dapat menyelamatkan banyak hutan yang indah.”

Berdasarkan Logika
“Kita paham bahwa cadangan sumberdaya alami kita terbatas. Kita dapat memperpanjang cadangan kita dengan daur ulang.”


STRUKTUR ISI PIDATO PERSUASIF

Teks eksposisi umumnya dimulai dengan suatu pendahuluan pernyataan posisi yang memberikan pendapat atau sudut pandang pengarang. Bagian berikutnya memiliki serangkaian argumen logis yang meyakinkan audiens mengapa posisi itu diambil. Simpulan memperkuat atau menyimpulkan pandangan pengarang.

1.      Pernyataan Posisi
Penyataan posisi merupakan pendapat atau pendirian yang diambil penulis terhadap suatu persoalan. Dalam ekposisi tulis, sebaiknya melihat persoalan aktual dari masyarakat dan dilanjutkan menulis sesuatu untuk mengekspresikan dukungan atau kepedulian terhadap persoalan masyarakat.

Pernyataan yang dapat diajukan untuk menguji pernyataan posisi adalah sebagai berikut.
·         Siapa yang akan diyakinkan?
·         Apa yang akan diyakinkan (mengubah pandangan atau perilaku)?
·         Jenis argumen apa yang menarik perhatian mereka?
·         Apakah pernyataan sudah menyatakan posisi secara jelas?

2.      Tahap Argumen
Sejumlah pokok pikiran umumnya dibuat dalam tahap argumen. Jumlah argumen bersifat luwes dan beragam dalam setiap eksposisi. Argumen perlu dikembangkan dan didukung secara logis, dibuktikan dengan alasan, contoh-contoh, bukti pakar, dan informasi statistik. Seringnya setiap argumen dimulai dengan informasi latar belakang, diikuti oleh pokok pikiran ayang berkaitan dengan pernyataan posisi dan membuktikan memperluas pernyataan. Untuk beragumen selektif mungkin harus disertakan fakta pendukung, contoh, tabel, gambar, dan kutipan agar lebih meyakinkan. Istilah yang kurang jelas maknanya sebaiknya dihindari penggunaannya.

Urutan argumen tergantung penulis. Dapat dimulai dari argumen yang paling kuat atau mulai dari yang lemah dan terus membangun argumen hingga ke yang paling kuat. Lebih baik jika semua argumen kuat dalam mendukung sudut pandang penulis.

Setiap pengembangan pikiran atau argumen berisi sejumlah kalimat. Setiap paragraf harus disusun secara cermat dengan kalimat topik pada setiap paragraf berkaitan dengan gagasan utama paragraf sebelumnya. Hampir semua paragraf memiliki satu gagasan utama yang dikembangkan dan membentuk bagian dari teks ekposisi keseluruhan.

3.      Penguatan Pernyataan Posisi
Di bagian ini letak argumen ditonjolkan. Simpulan posisi berdasarkan argumen yang telah disajikan memperkuat pernyataan posisi dan sering berupa tipe tindakan yang ditujukan untuk audiens. Dalam upaya meyakinkan audiens ketika presentasi lisan, perlu fokus memperkuat pernyataan posisi dan menekankan pikiran utama dengan penggunaan intonasi, nada, tinggi-rendah, mimik, bahasa tubuh, dan gestur. Argumen sebaiknya secara logis dikembangkan dan didukung oleh bukti-bukti. Tidak bisa hanya sekadar berdasarkan emosi dan intuisi. Audiens dapat berfokus pada bukti yang telah disajikan dan menilai akurasinya. Tabel dan diagram dapat digunakan dengan dampak hebat dalam eksposisi baik lisan maupun tulis.


CIRI KEBAHASAAN TEKS EKSPOSISI

Kebahasaan yang dapat dikembangkan dalam teks eksposisi adalah tentang nominalisasi (pembendaan), kata ganti orang, bentuk pasif, kosa kata (teknis, pasangan kata, kata benda abstrak, kata emotif), kata tugas, modalitas, kalimat langsung, dan kalimat tidak langsung.


Sumber: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 9, 2018


1 komentar: